ANTHOS & ACIL
BLOG ini untuk tugas- tugas saya
Minggu, 22 Maret 2009
Psikologi Gestalt ini terkenal juga sebagai teori medan (field) atau lazim disebut cognitive field theory. Kelompok pemikiran ini sependapat pada suatu hal yakni suatu prinsip dasar bahwa pengalaman manusia memiliki kekayaan medan yang memuat fenomena keseluruhan lebuh dari pada bagian- bagiannya.
Keseluruhan ini memberikan beberapa prinsip belajar yang penting, antara lain :
1.Manusia bereaksi dengan lingkunganya secara keseluruhan, tidak hanya secara intelektual, tetapi juga secara fisik, emosional,sosial dan sebagainya
2.Belajar adalah penyesuaian diri dengan lingkungan.
3.Manusia berkembang sebagai keseluruhan sejak dari kecil sampai dewasa, lengkap dengan segala aspek-aspeknya.
4.Belajar adalah perkembangan kearah diferensiasi ynag lebih luas.
5.Belajar hanya berhasil, apabila tercapai kematangan untuk memperoleh insight.
6.Tidak mungkin ada belajar tanpa ada kemauan untuk belajar, motivasi membei dorongan yang mengerakan seluruh organisme.
7.Belajar akan berhasil kalau ada tujuan.
8.Belajar merupakan suatu proses bila seseorang itu aktif, bukan ibarat suatu bejana yang diisi.
Belajar sangat menguntungkan untuk kegiatan memecahakan masalah. Hal ini nampaknya juga relevan dengan konsep teori belajar yang diawali dengan suatu pengamatan. Belajar memecahkan masalah diperlukan suatu pengamatan secara cermat dan lengkap. Kemudian bagaiman seseorang itu dapat memecahknan masalah mrnurut J. Dewey ada 5 upaya pemecahannya yakni:
1.Realisasi adanya masalah. Jadi harus memehami apa masalahnya dan juga harus dapat merumuskan
2.Mengajukan hipotesa, sebagai suatu jalan yang mungkin memberi arah pemecahan masalah.
3.Mengumpulkan data atau informasi, dengan bacaan atau sumber-sumber lain.
4. Menilai dan mencobakan usah pembuktian hipotesa dengan keterangan-keterangan yang diperoleh.
5.Mengambil kesimpulan, membuat laporan atau membuat sesuatu dengan hasil pemecahan soal itu.
Sabtu, 14 Maret 2009
Proses Pembentukan Karbohidrat
Proses Pembentukan Karbohidrat
Didalam pemilihan bahan baku hasil tanaman yang tepat harus memperhatikan dari segi kandungan karbohidrat. Bahan baku hasil tanaman yang baik yaitu yang mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi sebagai sumber kalori bagi tubuh.
Untuk mengetahui apakah bahan baku tersebut mengandung karbohidrat yang tinggi atau tidak dapat dipelajari dari sifat fisiologi dalam hal proses pembentukan karbohidrat.
Sifat fisiologi khusus di miliki tumbuhan yaitu kemampuan untuk menggunakan zat karbon dari udara untuk di ubah menjadi bahan organik serta di asimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini disebut fotosintesis dan hanya berlangsung jika cukup cahaya. Fotosintesis atau asimilasi zat karbon adalah suatu proses di mana zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil di ubah menjadi zat organik karbohidrat dengan bantuan cahaya (energi sinar-energi kimia( karbohidrat ). Pada peristiwa respirasi energi kimia ini di ubah menjadi tenaga kerja rangkaian proses kehidupan , di samping asimilasi zat karbon ada asimilasi zat lemas (nitrogen) peristiwa ini berlangsung tanpa cahaya di sebut kemosintesis yang merupakan langkah pertama dalam rangkaian proses pembentukan protein. Protein tidak mungkin di susun tanpa adanya hasil fotosintesis sehingga fotosintesis itu merupakan kegiatan pokok reaksi kimia yaitu 6CO2+6H2O cahaya-klorofil menghasilkan C6H12O6+6O2 (karbohidrat). Kebalikan dari fotosintesis adalah respirasi/pernapasan yaitu suatu proses pembongkaran. 6CO2+6HO2 klorofil+ cahayaC6H12O6+6HO2
Macam-macam faktor yang berpengaruh terhadap proses fotosintesa adalah ;
a. Cahaya adalah merupakan sumber energi sangat besar pengaruhnya dalam proses fotosintesa. Pengaruhnya tergantung pada:
· Intensitas Cahaya sama dengan banyaknya energi cahaya yang di terima persatuan luas persatuan waktu makin tinggi intensitas cahaya akan makin bertambah besar kecepatan fotosintesanya sampai suatu faktor(dalam hal ini kadar CO2) menjadi faktor terbatas.
· Lamanya Penyinaran
· Kualitas Cahaya
Pada umbuhan tinggi pada umumnya kecepatan fotosintesa yang maksimum terdapat pada daerah sinar biru dan daerah sinar merah sedang pada kebanyakan algae kecepatan fotosintesa yang maksimum terdapat pada daerah sinar hijau.
b. Temperatur
Sampai pada suatu titik tertentu kecepatan fotosintesa akan meningkat dengan makin naiknya suhu. Temperature terlalu tinggi enzim menjadi inaktif san terjadi penurunan fotosintesa.
c. Kadar CO2
d. Kadar Air
e. Pengaruh senyawa senyawa kimia tertentu seperti dalam klorofil N, K dan Fe.
f. Pengaruh kadar oksigen, makin tinggi oksigen akan menurunkan fotosintesa
Kabohidrat sebagai hasil pokok fotosintesis 75 % tubuh tanaman terdapat karbohidrat. Persenyawaan karbohidrat mempunyai 2,3,4,5,6,7,8,9,10 zat karbon dalam tanaman hanya 5 dan 6 zat karbon
6 zat karbon: heksosa (C6 H12 O6) contohnya glukosa = dekstrosa (gula anggur), fruktosa, galaktosa dan manosa.
2,3,4 atau lebih monosakarida disebut di-tri-tetra-polysakarida (gula majemuk)
Polisakarida yang terdiri dari pentosa seperti pentosan (araban-silan). Terdiri dari heksosa seperti heksosan missal :glikogen-selulosa-amilum(tepung), inulin-hemiselulosa (tidak larut dalam air tidak manis)
Gula yang terdiri dari 2 monosakarida di sebut di sakarida misalnya selobiosa, laktosa,maltosa,sukrosa,melibiosa terdiri dari 3 monosakarida di sebut trisakarida misalnya rafinosa,gentianosa.
Selasa, 01 Juli 2008
NILAI-NILAI PENDIDIKAN
Program Pendidikan Anak Usia Dini
Program ini bertujuan agar semua anak usia dini baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya dan tahap-tahap perkembangan atau tingkat usia mereka dan merupakan persiapan untuk mengikuti pendidikan jenjang sekolah dasar. Secara lebih spesifik, program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan pendidikan melalui jalur formal seperti TamanKanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat, jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat, dan jalur informal yang berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yangdiselenggarakan oleh lingkungan, dalam rangka membina, menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal agar memiliki kesiapan untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
Sasaran program adalah:Meningkatnya angka partisipasi pendidikan anak usia dini.
Tumbuh dan berkembangnya peserta didik pendidikan anak usia dini sesuai dengan tahap-tahap perkembangan dan usia peserta didik.
Meningkatnya kesiapan lulusan anak usia dini untuk memasuki jenjang pendidikan dasar.
Program Wajib Belajar Pendidikan 9 Tahun
Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan dasar yang bermutu dan terjangkau, baik melalui jalur formal maupun non-formal yang mencakup SD termasuk SDLB, MI, dan Paket A serta SMP, MTs, SMPLB dan Paket B, sehingga seluruh anak usia 7–15tahun baik laki-laki maupun perempuan dapat memperoleh pendidikan, setidak-tidaknya sampai jenjang sekolah menengah pertama atau yang sederajat.
Sasaran program adalah:Meningkatnya APK Pendidikan Dasar dari 87,35 % pada tahun 2004 menjadi 100 % pada tahun 2010.
Meningkatnya APM Pendidikan Dasar dari 79,93 % pada tahun 2004 menjadi 95 % pada tahun 2010.
Program Pendidikan Menengah
Tujuan Program yaitu:Memperluas jangkauan dan daya tampung SMU, SMK, dan MA bagi seluruh masyarakat.
Meningkatkan kesamaan kesempatan untuk memperoleh pendidikan bagi kelompok yang kurang beruntung, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil dan perkotaan kumuh, daerah bermasalah dan masyarakat miskin, dan anak yang berkelainan.
Meningkatkan kualitas pendidikan menengah sebagai landasan bagi peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan kebutuhan dunia kerja.
Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya pendidikan yang tersedia.
Meningkatkan keadilan dalam pembiayaan dengan dana publik.
Meningkatkan efektivitas pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi setempat.
Meningkatkan kinerja personel dan lembaga pendidikan.
Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mendukung program pendidikan.
Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan.
Sasaran oleh program pembinaan pendidikan menengah yaitu :
Meningkatnya angka partisipasi kasar ( APK ) SMA, SMK, dan MA.
Meningkatnya daya tampung SMA/MA/SMK.
Meningkatnya kualitas pendidikan menengah sebagai landasan bagi peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan kebutuhan dunia kerja.
Terwujudnya organisasi sekolah yang lebih demokratis, transparan, efisien, terakunkan (accountable) serta mendorong partisipasi masyarakat.
Terwujudnya manajemen pendidikan yang berbasis sekolah / masyarakat (school/community based management).
Program Pendidikan Tinggi
Tujuan program yaitu:Meningkatkan kapasitas tampung terutama untuk bidang–bidang yang menunjang kemajuan ekonomi, penguasaan sains, teknologi dan Pemahaman Keagamaan.
Meningkatkan peran swasta melalui perguruan tinggi swasta.
Sasaran Program yaitu:
Berkembangnya perguruan tinggi di wilayah Kabupaten Sukabumi.
Meningkatkan minat masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke pendidikan tinggi.
Mendorong mutu PT yang sesuai dengan ciri, potensi dan tuntutan daerah.
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Program ini bertujuan untuk:Meningkatkan kecukupan jumlah, kualitas, kompetensi dan profesionalisme pendidik baik laki-laki maupun perempuan pada satuan pendidikan formal dan non formal, negeri maupun swasta, untuk dapat merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran dengan menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta mempunyai komitmen secara profesional dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Meningkatkan kecukupan jumlah, kualitas, kompetensi dan profesionalisme tenaga kependidikan untuk mampu melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan baik formal maupun non formal, negeri maupun swasta.
Sasaran program adalah:
Meningkatnya rasio pelayanan pendidik dan tenaga kependidikan terhadap peserta didik dengan tetap memperhatikan pemerataan efisiensi dan efektivitasnya.
Meningkatnya kualitas pendidik dan tenaga kependidikan untuk setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan.
Meningkatnya kesejahteraan dan perlindungan hukum pendidik dan tenaga kependidikan.
Terbangunnya kelembagaan sistem standardisasi dan sertifikasi kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.
Program Peningkatan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Program ini bertujuan untuk mengembangkan budaya baca, bahasa, sastra Indonesia dan daerah dalam masyarakat secara merata termasuk peserta didik dan masyarakat umum guna membangun masyarakat berpengetahuan, berbudaya, maju dan mandiri.
Sasaran program adalah:Meningkatnya budaya baca masyarakat.
Berkembangnya sinergi antara perpustakaan daerah, provinsi, nasional dengan perpustakaan sekolah dan taman bacaan masyarakat.
Meningkatnya perluasan pelayanan perpustakaan daerah, perpustakaan sekolah dan taman bacaan masyarakat.
Meningkatnya ketersediaan bahan bacaan untuk peserta didik dan masyarakat umum.
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan kemitraan dalam mengembangkan kebijakan, melakukan advokasi dan sosialisasi kebijakan pembangunan pendidikan, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pendidikan.
Sasaran program adalah:Tersusunnya berbagai peraturan daerah yang dibutuhkan untuk pelaksanaan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pendidikan dan peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan.
Tersusunnya sistem pembiayaan pendidikan yang berkeadilan.
Meningkatnya kapasitas institusi pengelola pendidikan.
Tersusunnya sistem pengelolaan pendidikan yang dapat merespon era globalisasi bidang pendidikan.
Tersusunya sistem pengawasan pembangunan pendidikan.
Program Pendidikan Luar Sekolah
Program ini bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat yang tidak berpendidikan formal guna mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan untuk penduduk dewasa, pendidikan keluarga, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik secara lebih luas dan bervariasi.
Sasaran program yaitu:Menurunnya angka Buta Aksara dari 3,77 % pada tahun 2004 menjadi 1,22 % pada tahun 2010.
Meningkatnya ketersediaan pelayanan pendidikan luar sekolah.
Meningkatnya minat penduduk dewasa untuk mengikuti pendidikan sepanjang hayat.
Meningkatnya kualitas dan kompetensi lulusan pendidikan luar sekolah.
Program Pendidikan Kedinasan
Program Pendidikan Kedinasan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan dan profesionalisme pegawai dan calon pegawai negeri departemen atau lembaga pemerintah non departemen dalam pelaksanaan tugas kedinasan yang diselenggarakan melalui jalur pendidikan profesi.
Sasaran program adalah:Tertibnya kelembagaan pendidikan kedinasan.
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan Pendidikan Kedinasan sesuai dengan standar Nasional.
Program Pengembangan Nilai Budaya
Program ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai luhur budaya daerah dalam rangka menumbuhkembangkan pemahaman dan penghargaan masyarakat pada budaya leluhur, keragaman budaya dan tradisi, meningkatkan kualitas berbudaya masyarakat, menumbuhkan sikap kritis terhadap nilai-nilai budaya, dan memperkukuh ketahanan budaya.
Sasaran program ini adalah:Berkembangnya sistem nilai budaya daerah yang bersumber dari warisan budaya leluhur diperkaya oleh budaya baru yang serasi, kondusif serta tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama.
Terwujudnya pemahaman dan penghargaan masyarakat pada budaya masyarakat lainnya.
Berkembangnya kebebasan berkreasi dalam berkesenian.
Terlindunginya pelaku seni dan budaya dari pelanggaran hak cipta; dan tersusunnya inventarisasi dan dokumentasi warisan budaya daerah.
Program Pembinaan dan Pengembangan kesenian.
Program ini bertujuan untuk mendorong dan mengembangkan kesenian sebagai ungkapan budaya bangsa sehingga mampu merangsang daya cipta seniman, sastrawan dan pelaku seni budaya lainnya, selain itu program ini bertujuan untuk mendorong apresiasi dan kreativitas seni pada masyarakat. Memperluas masyarakat menikmati seni dan budaya bangsa yang dapat memberikan inspirasi dan gairah membangun serta untuk mempererat hubungan antar daerah dan antar bangsa.
Sasaran program:Meningkatnya kreativitas dalam berkesenian dengan tetap mengacu pada norma, etika, moral, estetika dan agama serta memberikan perlindungan dan penghargaan terhadap hak cipta royalti bagi pelaku seni budaya.
Penggalian, pelestarian dan pendokumentasian kesenian daerah dan kebudayaan tradisional yang hampir punah serta menggalakkan dan membudayakan sentra-sentra kesenian dan induk-induk organisasi seni untuk merangsang berkembangnya kesenian daerah yang lebih kreatif dan inovatif sehingga menumbuh kembangkan daerah.
Program Pembinaan dan Peningkatan Partisipasi Pemuda dan Olah raga
Tujuan program ini adalah untuk memberi peluang yang lebih besar kepada pemuda guna memperkuat jati diri dan potensinya dengan berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
Sasaran program:Meningkatnya partisipasi pemuda dalam lembaga sosial kemasyarakatan dan organisasi kepemudaan.
Meningkatnya jumlah wirausahawan muda.
Meningkatnya jumlah karya, kreasi, karsa dan apresiasi pemuda di berbagai bidang pembangunan.
Menurunnya jumlah kasus dan penyalahgunaan narkoba oleh pemuda serta meningkatnya peran dan partisipasi pemuda dalam pencegahan dan penanggulangan narkoba.
Menurunnya angka kriminalitas yang dilakukan pemuda.
Meningkatnya peranserta masyarakat dan pemuda dalam peningkatan kualitas berolahraga baik olahraga prestasi, kesehatan dan rekreasi serta olahraga pendidikan.
NILAI KEMANUSIAAN
Majunya peradaban bangsa adalah gambaran bahwa nilai- nilai azasi masyarakat masih kokoh sehingga perlu dipertahankan. Kemunduran peradaban mencerminkan bahwa nilai-nilai azasi bangsa sudah rapuh sehingga perlu perubahan atau pergantian. Dimana nilai-nilai yang diakui sebagai dasar kehidupan bersama sudah tidak memberikan vitalitas dan manfaat bagi masyarakatnya. Karenanya perlu dilakukan suatu upaya untuk menggali nilai-nilai kebenaran dalam sejarah bangsanya. Selain membandingkan dengan kehidupan bangsa lain untuk menjadi alternatif bagi perubahan nilai azasi demi terciptanya nilai-nilai baru yang dibutuhkan sehingga krisis peradaban dapat terhindarkan.
Karenanya nilai azasi bangsa yang benar adah nilai azasi yang punya manfaat jangka panjang (nilai-nilai yang visioner) bagi pemenuhan tuntutan dasar rakyat untuk menuntun tahapan-tahapan perkembangan masyarakatnya (Pancasila, sebagai dasar negara). Nilai-nilai azasi yang salah adalah nilai-nilai yang tidak memiliki manfaat meskipun dalam jangka pendek bagi terpenuhinya tuntutan dasar rakyat. Karenanya selalu menjadi penghambat (tradisional, jumud) kemajuan dalam hidup bermasyarakat.
Hancurnya suatu peradaban serta mandegnya (stagnasi) kemajuan suatu masyarakat, dengan demikian memiliki dua kemungkinan, pertama, diakibatkan hukum alam bahwa satu kesatuan dari alam semesta sebagai makhluk Tuhan pasti mengalami kepunahan, kemusnahan, dan kematian. Kedua, tingginya suatu peradaban menunjukan kedalaman pribadi warga masyarakatnya dalam meyakini identitasnya.
ttp://kahmibulaksumur.net/index.
MENINGKATKAN {"INSANI DENGAN POTENSI YANG ADA
Pembelajaran masa kini dirancang dengan berbagai model pembelajaran berdasarkan multikarakter siswa dan multikonteks belajar dengan berorientasi pada konsep bahwa (1) setiap peserta didik adalah unik. Peserta didik mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu, proses penyeragaman dan penyamarataan akan membunuh keunikan tersebut. Keunikan harus diberi tempat dan dicarikan peluang agar dapat lebih berkembang; (2) anak bukan orang dewasa dalam bentuk kecil. Jalan pikir anak tidak selalu sama dengan jalan pikir orang dewasa. Orang dewasa harus dapat menyelami cara merasa dan berpikir anak-anak. Yang terjadi justru sebaliknya, pendidik memberikan materi pelajaran lewat ceramah seperti yang mereka peroleh dari bangku sekolah yang pernah diikuti; (3) dunia anak adalah dunia bermain tetapi materi pelajaran banyak yang tidak disajikan lewat permainan. Hal itu salah satunya disebabkan oleh pemberian materi pelajaran yang jarang diaplikasikan melalui permainan yang mengandung nuansa filsafat pendidikan; (4) usia anak merupakan usia yang paling kreatif dalam hidup manusia. Namun, dunia pendidikan tidak memberikan kesempatan bagi kreativitas anak.
www.garduguru.blogspot.com/2008_03_01_archive.html - 192k
Senin, 23 Juni 2008
KUALA TERENGGANU - Dalam usia masih muda, seorang pelajar perempuan di sebuah sekolah agama pondok di sini terpaksa menahan kesakitan melahirkan bayi seorang diri di bawah tangga di blok asrama.
Dalam kejadian Jumaat lalu, pelajar berusia 17 tahun itu dipercayai memilih lokasi tersebut kerana ia jarang dilalui pelajar lain.
Paling mengejutkan bayi perempuan berusia tujuh bulan yang dilahirkan kira-kira pukul 12 tengah hari itu hanya mampu hidup selama
Ketua Polis Daerah Kuala Terengganu, Asisten Komisioner Zamri Shamsuddin memberitahu, pelajar tersebut kemudiannya membalut mayat bayi itu dengan baju sejuk, skirt dan seluar dalamnya.
Ujarnya, bayi
"Penemuan mayat bayi yang cukup sifat itu hanya disedari pelajar selepas terhidu bau busuk.
"Mayat bayi yang masih belum berulat itu ditemui dengan tali pusatnya sudah dipotong sendiri oleh ibunya," katanya ketika ditemui di sini semalam.
Katanya, penemuan mayat itu telah dimaklumkan kepada pihak polis oleh pengetua dan anggota polis tiba di tempat kejadian kira-kira pukul 6.30 petang semalam.
"Polis telah menyoal siasat para pelajar secara rambang bagi mendapat maklumat berhubung penemuan bayi berkenaan," katanya.
Akhirnya, ujar beliau, seorang pelajar perempuan yang berasal dari Hulu Terengganu mengaku ibu kepada bayi berkenaan.
Sekolah tersebut mempunyai asrama berasingan untuk pelajar lelaki dan perempuan.
www.kosmo.com.my
Sumber : agiberita.blogspot.com/2008/
Minggu, 22 Juni 2008
yang ANEH DALAM PENDIDIKAN
Homeschooling berstandar internasional |
| |
Written by | |
Wednesday, 09 April 2008 | |
Jika dibutuhkan sertifikasi dan ijazah, para praktisi homeschooling tidak hanya berkutat dengan Ujian Persamaan yang diadakan pemerintah. Banyak alternatif lain yang terbuka dan bisa dilakukan oleh praktisi homeschooling. Termasuk diantaranya jika mau mencari standard pendidikan tingkat internasion Salah satu peluang untuk homeschooling (dan juga siswa sekolah) adalah ujian yang diselenggarakan oleh Pendidikan Home Schooling ... ? Sudah Adaptifkah dengan Pendidikan di Indonesia Oleh Andi Trinanda [praktisi pendidikan dan dosen di salah satu perguruan tinggi sawsta di Akhir-akhir ini kita sering saksikan mulai banyak bermunculan sekolah-sekolah dengan alternatif pendekatan dan metodologi pengajaran “link & mach yang cenderung praktis dan katanya lebih efektif mengelaborasi esensi pendidikan dengan aplikasi skill peserta didik. Program pendidikan tersebut sering kita kenal dengan istilah home schooling. Diseluruh dunia terdapat kurang lebih 6 juta home schooling tersebar di berbagai negara, termasuk |